Liburan,
liburan yeahh liburaaaaannnn!!! *teriak* *laludilemparsandal* akhirnya gue bisa
merasakan fase santai ini kembali setelah melewati pekan UAS yang penuh dengan
problema. Waktu libur di kampus gue Cuma 3 minggu, beda dengan di kampus lain
yang bahkan bisa sampai sebulanan lebih. Biarpun begitu gue tetep bersyukur
bisa menikmati liburan yang terbilang singkat ini dengan penuh suka cita. Hari
Rabu kemarin tepatnya tanggal 23, gue mengadakan kunjungan ke rumah salah
seorang teman yang berada di Jasinga. “Itu dimana sih, Bay? Baru denger gue”
ada beberapa teman yang nggak tahu sama sekali daerah tersebut. FYI, Jasinga itu
adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor yang letaknya ada di sebelah barat
Bogor dan berbatasan langsung dengan Banten. Tempatnya masih bener-bener asri
dan disana banyak bukit-bukit dan sawah-sawah hijau membentang, which is the
best place for your holidays.
Gue kesana nggak sendirian, malamnya gue nginep dulu di rumah salah seorang teman di Bogor lalu paginya dengan ditemani 2 orang teman, kita pun berangkat. Gue yang dalam keadaan dibonceng, bisa dengan leluasa melihat keadaan sekitar dan ketika sampai di perkebunan sawit, kita berhenti sebentar untuk bernarsis ria.
Gue kesana nggak sendirian, malamnya gue nginep dulu di rumah salah seorang teman di Bogor lalu paginya dengan ditemani 2 orang teman, kita pun berangkat. Gue yang dalam keadaan dibonceng, bisa dengan leluasa melihat keadaan sekitar dan ketika sampai di perkebunan sawit, kita berhenti sebentar untuk bernarsis ria.
Setelah melakukan ritual
tersebut gue dan yang lainnya ngelanjutin perjalanan sampai akhirnya tiba
disana. Hal yang pertama dilakuin adalah mengunjungi sebuah danau sepi, entah
nama danaunya itu apa tapi pemandangannya bagus dan anginnya saat itu sangat
sejuk. Keesokan harinya gue bersama yang
lain mengunjungi salah seorang teman cewek di Rangkas Bitung yang baru saja
mempunyai adik. Sepanjang perjalanan gue disuguhin sama jalan yang berbelok,
nanjak dan menurun lalu tak lupa juga di sekitarnya terdapat pemandangan hijau
yang enak untuk dilihat. Ketika tiba di daerah perbatasan, kita semua turun
dari mobil dan lagi-lagi ritual narsis pun dimulai.
Setelah sampai di rumah
teman gue tersebut, gue abis dibully sama anak-anak yang lain karena emang gue
deket banget sama temen gue itu sampai gue memilih buat diem aja selama disana
- __ - . Disana teman gue yang cewek itu diajak untuk menjadi pemandu dadakan
karena dia lebih tau daerah sana, kita menuju alun-alun dan kemudian (lagi)
narsis ria digelar.
Setelah memanjakan perut dengan mie ayam hijau lalu
mengantar teman gue yang cewe itu ke rumahnya, rombongan manusia somplak
kemudian bergerak menuju daerah Cipanas untuk melakukan relaksasi *tsaah*
Disana gue dan yang lainnya menuju
ke sebuah tempat pemandian air panas yang dimana panasnya itu beda dengan
pemandian yang ada di Ciater, lebih panas. Gue waktu pertama kali nyebur aja
itu pelan-pelan karena emang panasnya beda, kalo kelamaan juga kepala bisa
pusing tapi cukup menyegarkan badan. Abis berendam kayak kuda nil, gue mencoba
terapi ikan yang ada di sekitar kolam air panas. Awal nyeburin kaki itu rasanya
geli pas ikannya ngerubungin kaki gue, gue beberapa kali ngangkat kaki karena
geli tapi setelah dicoba lagi akhirnya kebiasa dan enak juga hehehe. Udah
selesai semua, kita bergegas pulang ke Jasinga, ketika di tengah perjalanan dan
melihat pemandangan yang bagus, kita semua turun dari mobil dan melakukan hal
itu kembali *sigh*.
Setelah sebelumnya mampir ke warung sate untuk makan malam, akhirnya kita sampai lalu beristirahat dengan santai. Salah seorang
teman gue mendadak jatuh sakit, badannya panas dan yang lain ikut khawatir
sama keadaannya. Sebelum berangkat ke Rangkas itu dia emang udah kurang enak
badan, gue kira bakal cepet sembuh tapi nggak taunya malah jadi demam. Feel
liburan akan terasa kurang kalo ngeliat salah seorang ada yang sakit. Alhasil
temen gue itu dikasih obat penurun panas oleh tuan rumah abis itu semuanya
melanjutkan perjalanan di alam mimpi dan tidur dengan manja.
Esoknya gue yang punya rencana pulang Jumat sore
batal karena temen yang ngebonceng gue mendadak ada urusan, hari itu yang bakal
diisi dengan pesta durian akhirnya ikut batal juga, gue pulang duluan sementara
dua teman gue yang lain pulang hari berikutnya. Beruntungnya, teman gue yang
sakit itu panasnya udah mulai turun, gue pun ikut senang. Setelah pamitan
dengan ibunya tuan rumah, kita berdua lalu tancap gas menuju Bogor dengan
membawa seplastik besar nangka cempedak hasil panen disana.
Buat gue sendiri,
meskipun liburan kenaikan semester ini singkat tetapi jika dinikmati bersama
teman-teman semua akan terasa berbeda. Kebersamaan disaat kayak beginilah yang
nantinya hanya bisa dikenang, dikenang sebagai sebuah kenangan yang tidak akan
pernah bisa dikunjungi kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar